TALI - TEMALI
MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA
1. Simpul ujung tali Gunanya agar
tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati Gunanya untuk
menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya
dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama
besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat Gunanya untuk
memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan
dalam keadaan licin
7. Simpul kursi Gunanya untuk
mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik untuk menarik
benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Macam Ikatan dan Kegunaannya
a. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan
pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
b. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat
bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang
berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan
erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
d. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada
juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
e. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian
mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb
SANDI MORSE
Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1.
Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2.
Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api
dsb
3.
Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4.
Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5.
Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph
Huruf Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam kelompok-kelompok
tertentu.
Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :
E = . I = ..
S = … H = ….
Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :
T = - M = --
O = --- KH = ----
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A = .- berlawanan dengan N
= -.
U = ..- berlawanan dengan D
= -..
V = …- berlawanan dengan B
= -…
W=.-- berlawanan dengan G
= --.
P = .--. berlawanan dengan X
= -..-
R = .-. berlawanan dengan K
= -.-
Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :
Y = -.-- dengan Q =
--.-
L = .-.. dengan F =
..-.
Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :
J = .--- C = -.-. Z = --..
Selain huruf Morse ada juga angka
Morse, yaitu
PERMAINAN PRAMUKA
1.
REBUT DAN RAMPAS
Peralatan
: Tongkat
atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu
: 10 menit
Tujuan
: Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran
dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap
anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya”
tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman
di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan.
Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat
diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau
“kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru
dikeluarkan.
2.
PETANI DAN PENCURI
Peralatan
: Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan
kain
atau agar kelihatan
sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu
: 8-10 menit
Tujuan
: Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan
seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar,
seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran.
Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran
dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat
pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari
keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..
keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..
3. ARUNG JERAM
Tujuan :
a.
Kerja
sama tim.
b.
Kekompakan
regu.
c.
Yang kuat
membantu yang lemah.
d.
Menetapkan
bersama trategi manajemen secara tepat.
e.
Menempatkan
diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a.
Tali
besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang tali sesuaikan dengan
anggota regu yang bermain. )
b.
Kedua
ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan
:
a.
Semua
anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam
lingkaran.
b.
Tiap anggota
regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter.
Jarak semakin rapat semakin baik.
Peraturan :
a.
Semua
anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
b.
Saat
mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus )
c.
Setelah
dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
d.
Diupayakan
jangan ada peserta yang terjatuh.
4. STICK GOYANG
Tujuan :
a.
Menjalin
Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b.
Belajar
saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c.
Berlatih
menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a.
Tali
Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b.
Tongkat/
Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c.
Aneka
Halang rintang.
Pelaksanaan :
a.
Tiap
anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b.
Ditengah
tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c.
Regu
Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d.
Regu
dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang
terbaik
e.
Rintangan
dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu nampak
penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5. BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar
seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka,
sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah
:
a.
Peserta
di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang
pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b.
Pemandu
menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
1.
Kedua
keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba
pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
2.
Pemandu
akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus
jongkok.
3.
Setiap
kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan
tugasnya dengan benar.
4.
Kelompok
yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (
bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh
langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c.
Sebelum
pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah
aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.
6. BERCERMIN
Latihan
yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam
menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a.
Setiap
peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam
jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah
cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b.
Untuk
putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya
bersentuhan dengan lembut.
c.
Pada putaran
ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun
mengikuti bergantian.
Bahan
diskusi :
1.
Apa
bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2.
Bagaimana
perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3.
Adakah
persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan
sehari-hari?
BARIS BERBARIS
Peraturan Baris Berbaris yang
digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan
tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki
tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa
menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris
Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ?
a.
Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud
latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara
kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1.
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap
tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2.
Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan
oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok
tersebut dengan sempurna.
3.
Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya
rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
4.
Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan
tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain
daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5.
Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian
untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan
tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan
dapat merugikan.
ABA-ABA
1. Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh
seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya
secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
a.
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu
untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat istirahat
di tempat - GERAK
b.
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup
jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh: a) Lencang kanan - GERAK
b) Istirahat di tempat -
GERAK
c.
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat
untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah: GERAK, JALAN, MULAI
GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa
meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh: jalan ditempat–GERAK, siap-GERAK, hadap kanan-GERAK, lencang kanan-GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh:
haluan kanan/kiri – JALAN, dua langkah ke depan –JALAN, satu langkah ke
belakang - JALAN
Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya,
maka aba aba harus didahului dengan aba-aba peringatan MAJU Contoh:
-maju – JALAN, haluan kanan/hadap kanan/kiri maju – JALAN, melintang kanan/kiri
maju -J ALAN
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut. Contoh: hitung –MULAI, tiga bersaf kumpul -MULAI
SALAM PRAMUKA
Salam (Penghormatan) wajib
dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam adalah suatu perwujudan
dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila yang sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin,
tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke
luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan
yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik
yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan gerakan
penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi
3 macam :
1. Salam Biasa.
Yaitu
salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat.
Yaitu
salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih
tinggi.
3. Salam Janji.
Yaitu
salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam
pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk Salam hormat diberikan
kepada :
1. Bendera kebangsaan ketika dalam
Upacara.
2. Jenasah yang sedang lewat atau
akan dimakamkan.
3.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para
duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
4. Lagu Kebangsaan.
KETRAMPILAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
1.
Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan
kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a.
Kewajiban
diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b.
Kepeduliannya
terhadap masyarakat/orang lain
c.
Kepeduliannya
terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2.
Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan
pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada
orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a.
Berhenti
bernafas
b.
Pendarahan
parah
c.
Shok
d.
Patah
tulang
3.
Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan
merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan
perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta
lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang
mengalami kecelakaan.
MATERI POKOK
a.
P3K
bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti,
apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling
praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan
jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah
pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
a.
Kepala
korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
b.
Rahang
ditarik sampai mulut terbuka
c.
Penolong
membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan
pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan
jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya
ke hidung korban dan meniupnya.
d.
Tiup ke
mulut/hidung korban, kepada :
1.
Orang
dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
2.
Anak-anak
ditiupkan 20 kali tiap menit
b.
P3K
bagi korban Sengatan Listrik
1.
Penolong
hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan
kering
2.
Gunakan
tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran
listrik yang menempel pada tubuh korban
3.
Setelah
kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas
buatan sampai bantuan medis datang
c.
P3K
bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1.
Luka
hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres
tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk
menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa
steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya
sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan
ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan
bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan
darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2.
Luka
yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan
luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan
air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3.
Pada
semua kasusapendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu
diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan
semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d.
Pertolongan
Pertama Mengurangi Shok
1.
Setiap
kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok
baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh
yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat
penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2.
Tanda-tanda
Shok
a.
Denyut
nadi cepat tapi lemah
b.
Merasa
lemas
c.
Muka
pucat
d.
Kulit
dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien
menggigil
e.
Merasa
haus
f.
Merasa
mual
g.
Nafas
tidak teratur
h.
Tekanan
darah sangat rendah
3.
Pertolongan
Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a.
Menghentikan
pendarahan
b.
Meniadakan
hambatan-hambatan pada saluran nafas
c.
Memberi
nafas buatan
d.
Menyelimuti
dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4.
Langkah
- langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a.
Baringan
korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan
tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah,
tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b.
Selimuti
pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c.
Usahakan
pasien tidak melihat lukanya
d.
Pasien/penderita
yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan
shok yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda
kue - 4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e.
Perlakukan
pasien dengan lemah lembut
f.
Cepat-cepat
panggil dokter
MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA
1. Simpul ujung tali Gunanya agar
tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati Gunanya untuk
menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul
anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering
4. Simpul
anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya
dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat Gunanya untuk
memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul
kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam
keadaan licin
7. Simpul kursi Gunanya untuk
mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik untuk menarik
benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Macam Ikatan dan Kegunaannya
a. Ikatan
pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini
dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
b. Ikatan
tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak
leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
c. Ikatan
jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi
mudah untuk melepaskannya kembali.
d. Ikatan
tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga
dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
e. Ikatan
tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah
untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb
No comments:
Post a Comment